Struktur dan Forman Alquran



Struktur dan Forman Alquran

Bismillahirrahmanirrahim, Alahamdulillahi rabbil ‘alamin
Allahumma Shalli Wassallim ‘Ala Saidina Muhammad

“ Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran “ ( QS. Shaad 38:29 )

“ Dan sesungguhnya telan Kami mudahkan Al Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran “ ( QS. Al-Qamar 54:17 )

Al-Qur’an merupakan kitab suci paling lengkap, paling sempurna. Merupakan Samudera Ilmu yang tidak akan habis-habisnya. Keindahan bahasanya tiada yang menandingi, keelokan tulisannya tidak habis pikir, kehebatan strukturnyapun terbukti ampuh menjawab permasalahan hidup bagi yang memahami dan melakukannya.

Sebagai Al-Huda ( petunjuk ), Asy-Syifa’ ( Obat ), Al-Mau’idzah ( nasehat ) dan masih banyak lagi sebutan untuk Al-Qur’an. Al Qur’an sarat dengan rahasia yang belum diungkap sepenuhnya. Sebuah rahasia tidak akan muncul begitu saja. Sebisa mungkin harus menggali dan menangkap esensi dari sebuah tanda ( ayat ).

“Katakanlan : “ Kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk ( menulis ) kalimat-kalimat Rabbku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis  (ditulis ) kalimat-kalimat Rabbku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu ( pula ) “ ( QS. Al Kahfi 18:109 )

“Katakanlah:”Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian lain “ ( QS. Al Isra’ 17:88 )

Beratus tahun lalu banyak para Ulama berusaha menggali dan memperlajari Al Qur’an, sehingga banyak karya para Ulama yang bisa kita nikmati saat ini. Mereka tanpa bosan terus mencari esensi dari sebuah pesan. Hingga zaman sekarang ini terkuaklah salah satu kemukzizatan Al Qur’an yaitu dari sisi Struktur dan Formatnya.

Ini merupakan ilmu baru yang menurut penulis buku “ Membaca dan Memahami Konstruksi Alquran “ Gus AA dan H.Ziyad At-Tubany, SQ . Termasuk kedalam jajaran salah satu cabang ilmu Al Qur’an ( ‘ilmu I’jaazil Qur’an dan ‘ilmu Munasabatil Qur’an ).

Ilmu atau metode ini adalah salah satu upaya menafsirkan Al Qur’an  dari  Struktur dan Formatnya khususnya Format 18 Baris, jadi bukan menafsirkan AYAT melainkan memahami sebuah pesan dari sisi Struktur. Metode ini hanya menafsirkan makna satu variable Al Qur’an yang dikorelasikan dengan variable Al Qur’an lainnya, artinya sebisa mungkin menafsirkan Al Qur’an ( variable ) dengan Al Qur’an.

Metode ini melihat Al Qur’an dari sudut pandang bahwa Al Qur’an sebuag kitab yang tersusun oleh berbagai unsur simbolik yang menyeluruh dan sistematis. Unsur simbolik ini terdiri dari Manzil, Juz, Surah, Ayat, Tanda ‘Ain dan lainnya. Fenomena ini mengandung pesan keilmuan yang terjalin secara menyeluruh antar variabelnya, sehingga tidak bisa dipisahkan.

Sebagai contoh, mengapa tanda yang dipergunakan sebagai tanda ruku’ hurufnya ‘Ain bukan huruf lain. Ternyata setelah melalui sebuah pengkajian yang panjang, tanda ‘ain ini mengisyaratkan akan kelemahan dan kelebihan manusia secara fisik maupun psikis.

Metode ini awalnya dikaji oleh Alm. H.Luqman AQ Sumabrata, semoga Allah merahmatinya. Dan kajian ini terus dikembangkan oleh santri-santrinya.

Singkatnya, metode ini minimal berusaha untuk memberikan informasi tentang manusia itu sendiri bagaimana kondisi fisik dan psikisnya yang bisa dikaji dan dilihat dari Juz masing-masing pribadi. Setiap orang / pribadi dipastikan memiliki satu Juz / bagiannya di Al Qur’an, nah dengan metode ini ketika sudah mengetahui Juz, anda harus membacanya minimal seminggu sekali.

Adapun cara mengetahui Juz bisa diketahui dari orang lain yang sudah bisa mengetahui atau melihat secara metafisik juz orang yang dimaksud. Dan adapun cara yang paling disarankan adalah Tadarus Juz, dari Juz 1 s.d 30, setiap hari terserah mau berapa Juz satu hari yang penting Khatamkan Al Qur’an. Jika sekali belum juga tahu jangan putus asa terus dan terus hingga  berkali-kali khatam. Menurut beberapa sumber, akan ada salah satu Juz yang beda ketika anda baca, bisa perasaan senang, bisa perasaan sedih karena cinta kepada Allah atau sebab-sebab yang membuat ridhaNya, bisa juga perasaan tenang sekali. Tergantung tingginya kapasitas spiritual anda.

Metode ini berbasiskan Al Quran Format 18 Baris, biasanya menggunakan Al Qur’an cetakan Taj Company Karachi Pakistan yang menggunakan Rasm Usmany, salah satu spesifikasinya adalah “ apa yang tertulis belum tentu yang terbaca “ kemudian salah satu cirinya pada surat Al Fatihah ayat 1 adalah “Alhamdulillairabbil ‘Alamiin” jadi ayat pertama Al Fatihah ayat satunya dimulai dari Alhamdulillah…tapi pada tahun 2005 penomoran ayatnya dikosongkan, jadi pada halaman surat Al Fatihah nomornya kosong, tapi strukturnya sama.

Cetakan Al Qur’an inilah yang menjadi acuan metode ini, bukan berarti cetakan lain salah. Hanya dengan Format cetakkan itulah keilmuan ini disingkap dan dapat kita nikmati saat ini. Semua Struktur dan Formatnya sangat indah dan masih sangat lengkap, jadi symbol-simbolnya masih sempurna. Jika anda tidak dapat menemukan cetakan Taj Company tidak masalah yang penting Formatnya tetap 18 Baris. Cirinya adalah :

Jumlah seluruh halaman penulisan ayat adalah 484 halaman dengan nomor halaman dari 2 hingga ke 485. Halaman satu adalah halaman judul Al Qur’an.

Setiap Juz terdiri dari 16 Halaman, kecuali Juz 1 dan Juz 30. Juz 1 terdiri dari 14 Halaman dan Juz 30 terdiri dari 21 Halaman.

Setiap halaman terdiri dari 18 Baris, kecuali halaman 2,3 dan 485. Halaman 2 dan 3 masing-masing memiliki 6 baris dan halaman 485 memiliki 15 Baris ditambah “halaman kosong”setara dengan 18 Baris.

Halaman 2 dan 3 tercetak secara Khas berbeda dengan halaman selanjutnya. Halaman 2 berisi Surah Al Fatihah 1 – 7, halaman 2 berisi surah Al Baqarah 1 – 4.

Setiap ayat ditulis selesai satu halaman, kecuali ayat 4 dari surah ke 111 Al Lahab. Ayat tersebut ditulis berawal dari halaman 484 dan berakhir di halaman 485.

Awal Juz ditandai dengan huruf cetak Tebal.

Enam buah surah pada Juz 30 ditempatkan secara khas dalam posisi sejajar baris di halaman 482 dan 483, surah tersebut yaitu dari surah At Takatsur hingga Al Ma’uun.

Muqadimah surah menempati 2 baris, kecuali 3 buah surah yang muqadimahnya menempati satu baris. Ketiga surah tersebut adalah ; Q.S At taubah, Al Hijr dan An Naml.

Tanda Ruku’ berupa huruf ‘Ain yang terdapat pada setiap tepi halaman Al Quran, tercantum ditempat tanda ruku’ berakhir.

Nah, inilah cirri-ciri yang bias menjadi alat Bantu dalam proses belajar dan memahami kajian keilmuan ini, cirri-ciri tersebut dapat diamati secara langsung.

Untuk Lebih lengkapnya tentang Struktur Al Quran silakan anda beli buku “ Membaca dan Memahami Konstruksi Al Quran “ karya Gus AA dan Ust. H Ziyad At-Tubany, SQ.

Dalam buku tersebut anda akan mendapatkan info lengkap tentang Konstruksi Quran dan beragam kajian keilmuan yang belum pernah kita dapatkan.Ini merupakan salah satu keilmuan yang sangat bermanfaat, sehingga tujuan sebenarnya akan dicapai dengan pengamalan keilmuan ini karena basisnya adalah Al Quran dan kita diajak kembali merenungi firman Allah dari segi struktur dan format yang hasilnya Luar Biasa.

Semoga info kita ini bermanfaat, amiin…


0 komentar:

Posting Komentar